Rabu, 14 Januari 2015

makalah slogan jusuf kalla lebih cepat lebih baik


Makalah Induvidu

(Slogan Jusuf Kalla Lebih Cepat Lebih Baik)


Disusun Oleh :

ARDIANSYAH

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Jurusan Ilmu Pemerintahan
Ruangan IP D
Universitas Muhammadiyah Makassar

2014-2015
KATA PENGANTAR

       Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Kuasa,  karena atas berkat rahmat-Nya, Kami dapat menyusun makalah Bahasa Indonesia. Khususnya tentang pembahasan “Slogan Jusuf Kalla Lebih Cepat Lebih Baik”.
       Makalah ini dibuat dalam rangka tugas Final pada mata kuliah Bahasa Indonesia. Pemahaman tentang Slogan dan hal – hal yang berkaitan dengan materi tersebut sangat diperlukan, dengan suatu tujuan agar beberapa masalah dapat diselesaikan dan dihindari, sekaligus memperdalam wawasan bagi kita semua.
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada Ibu St. Sulaeha,S.Pd.,M.Pd., selaku Dosen Bahasa Indonesia, Universitas Muhammadiyah Makassar. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada sumber-sumber inspirasi makalah ini.
Makalah ini,  tentunya masih jauh dari kesempurnaan, karena kami juga masih dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu kritik, koreksi dan saran, sangat kami  harapkan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk para pembaca. Terima kasih atas perhatiannya dan jikalau ada kesalahan kata maupun tulisan Kami mohon maaf.

                                                                         Makassar, - 12 Januari 2015

                                                                                                Penulis


DAFTAR ISI

Sampul......................................................................................................................... i
Kata Pengantar.......................................................................................................... ii
Daftar Isi..................................................................................................................... iii
BAB I              PENDAHULUAN
a.    Latar Belakang Masalah............................................................ 1
b.    Rumusan Masalah..................................................................... 2
BAB II             PEMBAHASAN
a.    makna slogan “Lebih Cepat Lebih Baik” menurut Bapak Jusuf Kalla     3
b.    Ejekan dan realitis atau takabur slogan lebih cepat lebih baik menurut SBY   3
BAB III            PENUTUP
a.    Kesimpulan ................................................................................. 8
b.    Saran ............................................................................................ 8

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 10






BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang

Dalam Milad ke tujuh Nahdlatul ulama di Maros, Sulawesi Selatan, tanggal 29-5-2009, JK pernah menerangkan apa yang dimaksud lebih cepat lebih baik yang menjadi slogannya tsb. Menurut JK slogan “Lebih cepat lebih baik” bukan semata-mata slogan untuk kampanye pihaknya di dalam pemilu presiden 2009.
Slogan ini dimaksudkan untuk mengubah sifat bangsa yang harus kita ubah menjadi lebih cepat. Untuk kerja-kerja pemerintah yang lambat, semangat itu dimaksudkan. Mengurus KTP dan surat tanah misalnya, pemerintah harus punya cara yang lebih cepat lebih baik. Ini masalah sifat bangsa untuk bisa bersaing sebaik-baiknya dengan bangsa lain. Demikian menurut JK.

B.   Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah makalah ini yang mengenai slogan Lebih Cepat Lebih Baik yang dipaparkan oleh Bapak Jusuf Kalla yaitu ;
a.    Apakah makna dari slogan “Lebih Cepat Lebih Baik” menurut Bapak Jusuf Kalla ?
b.   Bagaimana Ejekan dan realitis atau takabur slogan lebih cepat lebih baik menurut SBY?

C.   Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini yang mengenai slogan yang dipaparkan oleh Bapak Jusuf Kalla iyaitu :
1.    Kita dapat mengetahui apa arti dari slogan yang diucapkan dari bapak Jusuf Kalla.
2.    Agar kita tidak langsung mencap tidak baik slogan yang dipaparkan oleh seseorang bahkan menganggap remehkan slogan tersenut.
3.    Agar kita dapat mengetahui bagaimana cara berkomentar yang baik.
4.    Dapat menjadi inspirasi, contoh yang baik bagi kita semua.

















BAB II
PEMBAHASAN

A.   Makna Slogan Lebih Cepat Lebih Baik Menurut Jusuf Kalla

Dalam Milad ke tujuh Nahdlatul ulama di Maros, Sulawesi Selatan, tanggal 29-5-2009, JK pernah menerangkan apa yang dimaksud lebih cepat lebih baik yang menjadi slogannya tersebut. Menurut JK slogan “Lebih cepat lebih baik” bukan semata-mata slogan untuk kampanye pihaknya di dalam pemilu presiden 2009.
Slogan ini dimaksudkan untuk mengubah sifat bangsa yang harus kita ubah menjadi lebih cepat. Untuk kerja-kerja pemerintah yang lambat, semangat itu dimaksudkan. Mengurus KTP dan surat tanah misalnya, pemerintah harus punya cara yang lebih cepat lebih baik. Ini masalah sifat bangsa untuk bisa bersaing sebaik-baiknya dengan bangsa lain. Demikian menurut Jusuf Kalla.

B.  Ejekan dan Realitis atau Takabur Slogan Lebih Cepat Lebih Baik

Dari berita Antara News, mungkin cukup tercengang dengan gebrakan politik dua orang penting di negeri ini yakni SBY dan JK. Tercenggang karena mereka harusnya memikirkan bagaimana mengatasi utang yang membengkak hingga 1667 triliun, mengatasi kemiskinan yang tidak kunjung turun seperti dijanjikan dalam kampanye 2004 yang dituangkan di RPJM 2005, mengatasai pengangguran, dan serius menghadapi krisis global yang sedang/akan merumahkan ratusan ribu pekerja. Namun, mereka asyik dengan kepentingan kekuasaan 2009-2014, dan mulai secara terbuka mengejek seraya mengkritik  sesama yang dahulunya mesra dengan slogan “Bersama kita Bisa“. Harusnya mereka memberi contoh positif kepada anak negeri. Namun, faktanya  secara terbuka dan halus SBY mengecek slogan Capres JK  “Lebih Cepat, Lebih Baik” adalah slogan takabur.
Bagaimana menjadi pemimpin negeri ini dengan baik, jika Presiden dan Wapres masih suka ejek mengejek dan saling menyerang padahal saat ini mereka masih menjadi pemimpin negeri ini, dan lupa pada janji yang telah mereka tuangkan bersama dalam Bappenas : RPJM 2005
“Dalam kampanye pilpres mendatang jangan lah suka menantang, suka sesumbar, dan mengejek. Jaga perasaan kompetitor lain. Banyak jalan menuju yang baik, tidak perlu menunjukkan kita lebih cepat, lebih baik. Takabur namanya,”
kata Susilo Bambang Yudhoyono dalam pidato syukuran kemenangan Partai Demokrat di kediaman Cikeas, Bogor, Minggu malam (10 Mei).
SBY berang dan melontarkan statemen mengejek lantaran tidak tahan mendengar statement JK pada hari sebelumnya.
“Kenapa saya yakin cepat bertindak dengan Pak Wiranto karena kita yakin lebih cepat lebih baik. Tidak ada di negeri ini yang mau membosankan. Karena yang membosankan itu menunggu,” kata JK saat memberikan sambutan Rapimnas Partai Hanura di Hotel Sahid Sabtu 9 Mei kemarin
Sebagai Presiden dan Wakil Presiden di negeri ini, semestinya Pak SBY maupun JK mengerti tentang bahasa dan etika politik.  Saya pikir, statement JK tidak menyerang langsung kepada SBY. Tapi dalam pidato tersebut, SBY lupa bahwa ia sedang mengejek langsung lawan politiknya yang dahulu ada sahabat utamanya. Sejauh yang saya amati, slogan “Lebih Cepat, Lebih Baik” merupakan trik dan slogan yang dibawa JK untuk memenangkan suara Golkar dan kemudian di Pilpres dan masih dalam koridor etika tanpa mengejek SBY. JK tidak pernah mengejek slogan “Lanjutkan”. Tampaknya kita sudah mulai melihat aksi para politikus ini dengan kepala jujur dan rasional, menunjukkan kesalahan orang dengan satu jari, namun 3 jari lain menunjukkan kepada dirinya sendiri. Bukankah slogan yang dibawa “Lanjutkan” menistakan usaha pak Apriyanto dalam Pertanian, Korupsi oleh KPK, BLT oleh JK dan masih banyak lagi?.

Seharusnya para politisi berkampanye dengan cerdas bukan pada tataran kulit politik semata. Bukan pula menyerang slogan orang lain, silahkan buat slogan sendiri asalkan rasional. Buatlah slogan yang lebih cerdas sehingga slogan JK menjadi kurang bernilai, bukan dengan cara mengejek dan menghina! Dan semestinya melalui edukasi secara komprehensif rakyat akan tahu (sedikit cerdas) apakah benar slogan “Lebih cepat, lebih Baik” itu realitis atau sebaliknya : takabur. Jadi, silahkan masing-masing membuat slogan yang cerdas disertai angka-angka visi dan misi yang terukur, spesifik, dan realitis. Dan dari bahasa komunikasi politik SBY, terkesan bahwa secara halus dan tidak langsung SBY “memerintahkan” agar JK tidak menggunakan slogan itu karena menganggu kredibilitas SBY. SBY rupanya menghendaki slogan JK yang mendukung kreditas SBY seperti “SBY Lebih Baik” atau “Lebih lambat, lebih baik”, sebodoh itukah JK membayar iklan kampanye untuk memenangkan Capres SBY dan menampilkan slogan kampanye yang membuat ia tidak dipilih sama sekali oleh pemilih?.
Apakah JK akan merasa tersinggung dan akan membalas ejekan SBY.  Dan jika hal ini terjadi, maka bukanlah tidak mungkin pilpres akan mencekam karena perilaku para politikus ini, karena ucapan-ucapan para petinggi dan penguasa negeri ini. Padahal mereka sering berkoar-koar “Kampanye harus damai, jujur, santun dan antaberanta”.
“Kampanye bisa lebih keras, meski sudah sepakat untuk saling menghormati, tetapi barangkali saya keliru, meski saya pernah menyampaikan di depan para gubernur,”
“Seperti Pemilu 2004, black campaign, fitnah, kampanye negatif akan banyak. Jangan kita tergoda untuk melakukannya juga. Berpolitiklah yang baik, tidak takabur tidak merendahkan orang lain, sehingga kalaupun menang, menang dengan mulia,”
“Jangan mengejek. Sebab semua punya potensi, punya kelebihan, masa` SBY dianggap tidak punya apa-apa,”.
Itu kutipan Quote langsung dari SBY pada pidato syukuran kemenangan Partai Demokrat di kediaman Cikeas, Bogor

Kata-kata yang disampaikan SBY terkesan membuat kampanye memang lebih keras “barangkali saya keliru”. Disaat beliau mengatakan harus saling menghormati, tapi pada saat yang sama ia mengejek slogan kompetitor dengan istilah takabur. Disaat ia mengatakan berpolitik yang baik, namun dalam iklan kampanyenya mengatakan ini semua hasil kerja SBY bersama Demokrat. Bukankah ini namanya iklan politik yang tidak etis juga?
Sudahlah, pak SBY dan JK berdamialah kalian. Dan kita tunggu apakah JK akan membalas serangan ini. Rupanya kubu JK-Win tidak tinggal diam, mereka langsung membalas dengan mengatakan Lebih Cepat, Lebih Baik bukanlah hal yang takabur, karena selama ini JK memang terbukti lebih cepat. Dan sebagai rakyat, saya berharap agar Pak SBY dan JK  agar tetap menjalankan tugasnya hingga Oktober 2009 ini.  Bukankah lebib baik sebagai pemimpin negeri ini kalian berjabat tangan seraya masing-masing berkata “Maaf, saya keliru atas ucapan saya. Mari kita fokus pada masalah kesejateraan rakyat, kemiskinan, pengangguran atas krisis global dan berbagai permasalah bangsa seperti korupsi di tiga lembaga“. Tunjukkan diri sebagai negarawan, bukan  berkoar-koar politik harus santun, namun tetap mengejek menghina slogan orang lain takabur.  Ingat, janji “Bersama kita Bisa”  harus dikerjakan hingga periode Okotober 2009 ini. Jangan menistakan janji dan tanggungjawabnya karena tugas Anda masih 5 bulan lagi pada saat itu. Ingat, kalian dipilih bukan untuk membesarkan partai kalian, tapi dipilih karena kalian berjanji untuk mensejahterahkan rakyat, menegakkan keadilan dan berpolitik yang santun. Tunjukkan bukti dan jangan hanya sekadar janji.



















BAB III
PENUTUP


A.   Kesimpulan

Slogan ini dimaksudkan untuk mengubah sifat bangsa yang harus kita ubah menjadi lebih cepat. Untuk kerja-kerja pemerintah yang lambat, semangat itu dimaksudkan. Mengurus KTP dan surat tanah misalnya, pemerintah harus punya cara yang lebih cepat lebih baik. Ini masalah sifat bangsa untuk bisa bersaing sebaik-baiknya dengan bangsa lain. Demikian menurut JK
Seharusnya para politisi berkampanye dengan cerdas bukan pada tataran kulit politik semata. Bukan pula menyerang slogan orang lain, silahkan buat slogan sendiri asalkan rasional. Buatlah slogan yang lebih cerdas sehingga slogan JK menjadi kurang bernilai, bukan dengan cara mengejek dan menghina! Dan semestinya melalui edukasi secara komprehensif rakyat akan tahu (sedikit cerdas) apakah benar slogan “Lebih cepat, lebih Baik” itu realitis atau sebaliknya : takabur. Jadi, silahkan masing-masing membuat slogan yang cerdas disertai angka-angka visi dan misi yang terukur, spesifik, dan realitis. Dan dari bahasa komunikasi politik SBY, terkesan bahwa secara halus dan tidak langsung SBY “memerintahkan” agar JK tidak menggunakan slogan itu karena menganggu kredibilitas SBY.

B.   Saran-Saran
Ketika slogan yang kita dapat dari orang lain, terkhususnya politisi yang memberikan slogan tentang apa yang dikerjakannya dan tujuannya untuk kinerja kedepan. Sebelum kita mencemoh atau mencelah slogan dari politisi tersebut, hendaklah kita memaknai slogan tersebut secara matang-matang sebelum berkomentar. Hendaknya kita bertanya kepada sipembuat slogan tersebut apa makna dan tujuannya dari slogan tersebut sebelum berkomentar. Krna ketika kita langsung komentar tampa kita tau apa tujuan dibuatnya  slogan tersebut, maka yangterjadi hanyalah cacimaki yang tidak terhelakkan.


























DAFTAR PUSTAKA

Wiki.(2009).Politik.[online]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Politik [ 9 Juni 2009]

Okezone News.htm Slogan JK 'Lebih Cepat Lebih Baik' Disindir  

Hidayatlubis. (2009).komentar politik SBY dan JK [omline]. Tersedia:

Koran Trubun TimurSBY Berteriak: “Kami Tidak Cepat tapi Ngawur” diambil dalam Koran berita harian tribun timur .





Tidak ada komentar: